SEJAK agresi Israel di akhir tahun 2014, bahkan pada tahun-tahun sebelumnya, pihak DPU Daarut Tauhiid Indonesia rutin memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza Palestina. Baik itu bantuan berupa sembako maupun, selimut hangat.
Di akhir tahun 2015, pihak DPU Daarut Tauhiid Indonesia memperluas konsep dalam merealisasikan proyek di Gaza, kini mereka fokus dalam mengadakan Recovery Program alias program rehabilitasi serta Infrastruktur pasca agresi Israel atas wilayah Gaza.
Hal tersebut ditandai dengan kesepakatan dan persetujuan dengan NGO Lokal di Gaza dalam merealisasikan Recovery Progam, Program jangka panjang diawali dengan pembangunan 1 Unit Masjid di Palestina tepatnya di Wilayah Deir Balah, Gaza Tengah.
Program pembangunan Masjid Daarut Tauhiid atas ide dan konsep dari KH.Abdullah Gymnastiar selaku Presidium Yayasan Daarut Tauhiid Indonesia. Program dimulai dengan proses survei lapangan di masing-masing wilayah di Jalur Gaza, khususnya daerah porak poranda akibat dibombardir oleh pihak militer Israel. Dari beberapa wilayah yang disurvei, akhirnya Deir Balah, Gaza Tengah yang menjadi sasaran awal pembangunan Masjid Daarut Tauhiid.
Awal bulan September 2015, tim konstruksi dan engineering memulai pembangunan di atas lahan wafaf dari pihak Kementerian Agama dan Wakaf Gaza Palestina, proses pembangunan dijadwalkan hanya memakan waktu kurang dari 2 bulan. Akan tetapi jadwal menjadi mundur alias terlambat menjadi 4 bulan, hal ini dikarenakan faktor krisis material dan bahan bangunan lainnya yang masih melanda wilayah Gaza.
Seluruh bahan material dan bahan bangunan seperti semen, besi dan lain-lain masuk ke Gaza hanya dari satu jalur yaitu melalui pintu perbatasan Kareem Abo Saleem pintu perbatasan antara Gaza dan Israel.
Jadi yang namanya bahan material masuk ke Gaza harus atas izin dan persetujuan dari pihak Israel, tidak ada alternatif lain itupun penggunaan semen dengan menggunakan system, 1 sak semen masuk Gaza akan ditanya digunakan untuk apa? Mana surat-surat pengajuan permintaan semen? Bangun masjid di mana? Luas berapa?
Setelah memenuhi persyaratan ini, baru mereka berikan semen, dan pasok semen secara berangsur.
Pembangunan Masjid Daarut Tauhiid berjalan lancar, lambat tapi pasti. Luar biasanya, pihak NGO Lokal yang rutin cek progress tidak meminta imbalan, dikasih uang transportasi pun mereka menolak.
“Ini bagian dari tanggung jawab kami selaku putra daerah apalagi ini rumah Ibadah bagi kita umat Islam, kami siap bantu sesuai dengan kemampuan kami, tentu hanya berharap ridho Allah Swt,” ujar perwakilan NGO Palestinian Welfare House yang diketuai oleh Ir.Jomah Al-Najjar.
Dan, pada Kamis 31 Desember 2015 pagi waktu Gaza, dengan Izin Allah Swt, Masjid Daarut Tauhiid Indonesia di Gaza Palestina sudah diresmikan. Masjid ini digunakan kaum Muslimin di Gaza, khususnya di Deir Balah Gaza Tengah, untuk kepentingan beribadah.
Dua hari sebelumnya undangan peresmian sudah tersebar di semua elemen masyarakat Palestina, para undangan yang hadir pada peresmian Masjid Daarut Tauhiid adalah: Ulama Palestina, Walikota, Kapolda dan stafnya, Wakil Menteri Agama dan Wakaf Gaza, pihak pengajar Daarul Qur’an Nusantara Cabang Gaza serta ratusan Santri DAQU Gaza, pihak Daarul Qur’an wa Sunnah Gaza Palestina, Berbagai ketua NGO Lokal di Gaza, Tokoh Masyarakat Gaza, para dakwah Gaza, para dosen, ratusan warga sipil Gaza, Jamaah Tabligh serta WNI Relawan Rumah Sakit Indonesia.
Sebelumnya dijadwalkan, acara peresmian KH.Abdullah Gymnastiar (Aagym) akan menyampaikan kata sambutan via Skype, tapi serentak mati listrik, karena di Gaza masih krisis listrik. Akhirnya Aagym hanya menyampaikan salam kepada para Jamaah warga Gaza melalui jaringan telepon langsung ke Abdillah Onim untuk disampaikan kepada pihak Jamaah.
Acara diawali dengan pembacaan Alqur’an oleh Santri DAQU Gaza dan diakhiri dengan peresmian masjid. Ditandai dengan pembukaan gorden terbuat dari batu alam yang bertuliskan: Alhamdulillah, Atas izin Allah Swt, telah selesai pembangunan Masjid Daarut Tauhiid yang di danai oleh Donatur DPU DAARUT TAUHIID, tertulis juga: Hadiah dari Rakyat Indonesia.
Pihak Kementerian Agama dan Wakaf Gaza Palestina, dalam kata sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Kaum Muslimin di Indonesia, khususnya kepada pihak DPU Daarut Tauhiid.
Masjid DT seluas 243 Meter persegi, daya tampung 450-500 Jamaah, full beton dengan fondasi dasar berkekuatan dapat membangun 5 lantai, 4 WC, tempat wudhu, keramik dan karpet serta kipas angin.
Laporan Abdillah Onim dari Gaza Palestina