Sheikh Muszaphar. Inilah astronot Malaysia yang pernah ke luar angkasa. Sebagai seorang muslim, pria berdarah Minang ini menceritakan pengalaman bagaimana menunaikan kewajiban salat 5 waktu saat bertugas di Stasiun Luar Angkasa (ISS).
"Setiap 45 menit, sudah jadi siang. Kemudian 45 menit lagi jadi malam," tutur Muszaphar, sebagaimana dikutip Dream dari laman Sinar Harian, Rabu 20 Januari 2016.
ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan sekitar 27.000 kilometer perjam atau sekitar 8 kilometer perdetik. Dengan kecepatan itu, maka "sehari semalam" di ISS hanya 90 menit.
Sedangkan, dalam sehari semalam, seorang muslim wajib menjalankan salat 5 kali. Jika pergantian siang dan malam di luar angkasa terjadi secepat itu, "Kita kena salat 80 kali. Artinya setiap lima minit saya kena salat," tutur dia.
Namun, Muszaphar tidak melakukan salat berdasarkan waktu di luar angkasa. Melainkan tetap salat menurut waktu di Bumi. Itu sudah dia konsultasikan dengan para ulama sebelum ke luar angkasa.
"Jadi apa yang saya buat? Saya berbincang dengan ulama dunia tentang cara salat dan saya rujuk Jakim tentang berapa kali saya perlu salat. Keputusannya, saya hanya perlu salat sebanyak lima kali sehari mengikut waktu salat di Kazakhstan," papar dia.
Kazakhstan menjadi rujukan waktu untuk salat, sebab dari sanalah Muszaphar terbang ke luar angkasa. Sehingga, wilayah itu dijadikan titik acuan waktu untuk melaksanakan salat di luar angkasa.
Muszaphar terbang ke luar angkasa pada 10 Oktober silam. Pria kelahiran 27 Juli 1972 ini berada di ISS selama 11 hari.