Foto yang beredar di jejaring media sosial memperlihatkan Abu Bakar Baasyir bersama pengikutnya di Lapas Nusakambangan yang menyatakan berbaiat kepada Daulah Islam yang didirkan ISIS.
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir melalui tim kuasa hukumnya enggan memberikan komentar terkait kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Terakhir saya ke sana (Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan), pekan lalu, beliau (Baasyir) bilang tidak ada lagi komentar soal ISIS. 'ISIS is closed'. Itu dia sampaikan ke saya," kata kuasa hukum Baasyir, Achmad Michdan, di Jakarta, Selasa (17/11/2015), seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, terkait ISIS, Baasyir sudah menyatakan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui informasi yang jelas terkait perkembangan ISIS. Sementara itu, Baasyir berada dalam penjara.
"Menurut beliau (Baasyir), persoalan ISIS sudah tidak ada lagi, dan beliau mengatakan bahwa itu sudah clear (selesai)," ujarnya.
Sebelumnya, asisten pribadi Baasyir, Hasyim Abdullah, menyatakan bahwa Baasyir tidak berbaiat kepada kelompok ISIS, tetapi kepada Daulah Khilafah Islamiyah.
Terkait pemberitaan mengenai Abu Bakar Baasyir (ABB) membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Hasyim mengatakan bahwa hal itu perlu diluruskan.
"Ustaz ABB itu bukan membaiat yang ada di dalam (Lapas Pasir Putih), tetapi bersama-sama dengan orang yang sepaham atau orang yang sudah sepakat untuk berbaiat kepada khalifah," ujarnya.
Dari 43 terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, kata dia, ada 23 orang termasuk Baasyir yang sepakat untuk berbaiat kepada khalifah.
Menurut dia, Baasyir menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk berbaiat kepada khalifah.
"Masalah berbaiat itu masalah perbedaan sudut pandang dalam agama. Mestinya ulama berbicara masalah ini," katanya.
Pemberitaan itu muncul setelah foto Baasyir beredar, menunjukkan dirinya bersama sejumlah terpidana kasus terorisme lengkap dengan bendera ISIS.