SETIAP dari kita pasti akan bersedih ketika kehilangan sesuatu yang kita anggap istimewa. Entah itu kehilang suatu benda, atau orang-orang yang kita cintai. Seringkali kita menganggap bahwa Allah tidak adil. Jika kita lihat hidup orang lain bahagia dengan apa yang mereka miliki. Lantas mengapa Allah mengambil sesuatu yang kita cintai?
Saudaraku,
Tanpa kita sadari, kita lebih sering mengeluh dengan apa yang kita punya maupun tidak punya. Kita lebih sering membandingkan apa yang tidak kita miliki dengan apa yang dimiliki orang lain. Kita terlalu menyempitkan nikmat Allah yang tidak pernah bisa terhitung. Kita juga terlalu memikirkan apa yang hilang dari kita. Padahal, Allah telah simpan hikmah di balik semua kesedihan yang kita alami. Hanya saja, kita malas untuk mencarinya. Kita terlalu sibuk berprasangka buruk pada Allah. Naudzubillah.
Saudaraku,
Ketika apa yang kita cintai hilang dari genggaman kita, seharusnya kita intropeksi diri. Mungkin, apa yang kita cintai selama ini telah melalaikan kita dari-Nya. Sehingga itu membuat-Nya cemburu dan Allah hilangkan penghalang itu dari kita. Bukan Allah tak sayang. Bukan pula Allah tak adil. Justru karena Allah Yang Maha Adil. Karena Allah yang lebih mencintai kita dari siapapun. Maka Dia hanya ingin kita lebih mendekat pada-Nya. Dia hanya ingin kita kembali mencintai-Nya melebihi apapun.
Saudaraku,
Apapun yang hilang dari genggaman kita, sesungguhnya akan Allah ganti dengan yang jauh lebih baik. Allah tidak mungkin mengambil sesuatu dari kita melainkan akan menggantinya dengan sesuatu yang akan membuat kita lebih baik. Ini hanya persoalan kita ikhlas atau tidak. Ketika kita menerima segala apa yang telah Allah takdirkan, maka sungguh kita akan mendapatkan kemenangan yang nyata. Hati yang tenang dan jiwa yang damai. Percayalah, Allah akan selalu mencintai hamba yang terus berprasangka baik pada-Nya.