Proses melahirkan adalah proses perjuangan hidup mati seorang Mama untuk mendapatkan si buah hati. Sejatinya, sebagian besar proses persalinan berlangsung lancar, dimana Mama dapat memeluk buah hati yang sehat dan normal.
Nah, saat proses melahirkan ada beberapa tahapan pembukaan yang akan Mama jalani. Semakin proses bukaan alias tahap dilatasi, semakin dekat si buah hati lahir.
Berikut tahapan pembukaan saat melahirkan:
PEMBUKAAN 1
Artinya, mulut rahim mengalami pembukaan sebesar 1 cm. Tahap ini adalah tahap pertama yang dilewati Mama lahir. Biasanya berlangsung beberapa hari, tanpa kontraksi. Meski begitu pada sebagian ibu, kontraksi ini bisa berlangsung 2-6 jam, dengan kontraksi pula.
Mama:
- Merasakan mulas dan nyeri di bagian punggung atau pinggang namun tingkat nyerinya masih sangat - rendah.
- Sebagian Mama mengeluarkan lendir bercampur bercak darah dari alat kelamin, namun pengeluaran bercak tak selalu lengket di celana, terkadang hanya tertahan di bagian dalam.
Janin :
- Kepala janin sudah menuju jalan lahir. Belum ada pergerakan menuju rongga panggul
Yang Perlu Dilakukan Mama:
- Jika his atau kontraksi masih belum kerap, Mama bisa bersantai di rumah, lakukan rutinitas sehari-hari.
- Biasanya Mama dianjurkan untuk jalan-jalan ringan.
PEMBUKAAN 2:
Mulut rahim membuka 2 cm. Ini masih memasuki tahap awal persalinan. Lamanya fase tergantung kehamilan. Untuk kehamilan pertama, biasanya berlangsung 12 hingga 14 jam, sedangkan kehamilan kedua lebih pendek, yaitu 5-10 jam.
Mama:
- Kontraksi makin kerap. Mulut terasa mulas dan kram.
- Beberapa mengeluhkan nyeri punggung dan kembung.
Yang Perlu Dilakukan Mama:
- Lakukan jalan-jalan ringan.
- Bila kontraksi makin kerap dan kuat datangi klinik atau rumah bersalin.
- Makan makanan ringan.
Janin:
Meski kepala janin sudah menuju jalan lahir, janin masih pasif.
PEMBUKAAN 3
Rahim mengalami dilatasi atau pembukaan sebesar 3 cm. Ibu sudah memasuki fas aktif dalam proses persalinan.
Mama:
Kontraksi semakin sering. Biasanya hanya berselang setengah sampai satu jam. Bila Mama alami kontraksi pada pukul 11 siang, maka setengah jam kemudian atau paling lambat pukul 12 siang Mama sudah mengalami kontraksi lagi.
Yang Perlu Dilakukan:
Segera datangi klinik atau rumah sakit bersalin.
Janin:
Janin mulai aktif menuju rongga panggul, meski belum turun secara signifikan.
PEMBUKAAN 4
Dilatasi pada mulut rahim sekitar 4 cm. Mulut rahim akan semakin tipis dan terbuka karena munculnya kontraksi untuk mendorong bayi keluar.
Mama:
Mama dapat mengalami pecah ketuban.
Janin:
Setiap kontraksi terjadi, posisi janin akan semakin terdorong ke bawah, pembukaan jalan lahir pun semakin lebar.
PEMBUKAAN 5
Ada sekitar 5 cm mulut rahim mengalami pembukaan.
Mama:
Frekuensi kontraksi semakin lama bisa 1-5 menit. Adapun rentangnya tetap mulai setengah hingga satu jam.
Janin:
Kepala janin berada dalam posisi yang melintang di salah satu pinggul ibu, kemudian kepala janin berangsur menuju ke rongga panggul Bunda.
PEMBUKAAN 6
Mulut rahim membukaa hingga 6 cm.
Mama:
Kontraksi semakin sering dan kuat. Selang waktunya bisa 2-5 menit. Jadi, setiap 2-5 menit Mama akan mengalami kontraksi. Frekuensi mencapai 1-1,5 menit.
Janin:
Kepala janin telah sepenuhnya masuk ke dalam rongga panggul dan diameter kepala terlebar telah melewati pinggir rongga panggul. Idealnya kepala janin juga telah melewati bagian panggul tersempit.
PEMBUKAAN 7
Artinya, mulut rahim telah membuka sebesar 7 cm.
Ibu:
- Kontraksi makin sering dan kuat. Bisa 2-3 menit sekali dengan lama 1-1,5 menit.
Janin:
- Janin terus bergerak menuju jalan lahir. Wajah janin mulai menghadap menghadap ke rektum ibu.
PEMBUKAAN 8
Mulut rahim semakin besar hingga sebesar 8 cm.
Ibu:
- Punggung terasa sakit dan pegal.
- Ada dorongan untuk mengejan.
- Suhu tubuh Mama sedikit naik, sehingga Mama akan berkeringat.
- Terjadi pengeluaran lendir dan darah yang kian bertambah karena semakin banyak pembuluh kapiler yang pecah.
- Mengantuk.
Janin:
Janin terus aktif bergerak dan terus meluncur ke bawah melalui jalan lahir yang kian terbuka dengan lebar. Kontraksi membantu bayi bergerak dengan leluasa.
PEMBUKAAN 9:
Mulut rahim Mama telah terbuka sebesar 9 cm. Inilah fase menentukan karena menjelang berakhirnya fase pembukaan, kemudian dilanjut dengan pembukaan jalan lahir menjadi sempurna.
Ibu:
- His atau kontraksi terjadi semakin sering dan kuat.
- Mengalami sakit dan mulas yang hebat.
- Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, bahkan seolah ada tekanan ingin buang air besar
- Bidan, dokter, atau tim tenaga kesehatan akan melarang ibu mengejan sebelum pembukaan sempurna agar tak terjadi kesulitan saat pengeluaran bayi.
-
Janin: Kepala bayi sudah berada di rongga panggul, akan semakin turun ke bawah setiap kontraksi.
PEMBUKAAN 10:
Inilah fase yang dinamakan pembukaan sempurna. Artinya rahim telah terbuka sebesar 10 cm.
Ibu:
- Kontraksi kuat, cepat, dan lama.
- Kepala janin sudah masuk rongga panggul dan mulai terlihat
- Mama ingin buang air besar yang kuat.
- Air ketuban terus mengalir.
- Dokter atau bidan akan membimbing Mama untuk mengejan.
- Dokter atau bidan mungkin saja akan melakukan pengguntingan agar tidak terjadi perobekan besar di area perineum (area sekitar alat genital dan anus) akibat dorongan janin.
Janin: Si kecil sudah siap dilahirkan dan menatap dunia. Tangisannya tinggal menunggu waktu.
SETELAH SI KECIL LAHIR
Seusai dilahirkan dinamakan dengan kala uri atau fase uri, dimulai beberapa menit setelah bayi lahir dan berakhir saat plasenta keluar. Tahapan persalinan normal ini bisa berlangsung antara 15-30 menit. Setelah plasenta dikeluarkan, dokter dibantu bidan akan memeriksanya untuk memastikan bahwa plasenta sehat dan tak ada bagian yang hilang atau tertinggal di dalam rahim.
Jika terjadi plasenta akreta atau plasenta terlalu dalam tertanam pada dinding rahim, dokter akan merogoh plasenta dan menariknya keluar. Jika tak berhasil, plasenta dikeluarkan dengan cara operasi. Plasenta yang terlalu lama berada dalam rahim membuat ibu berisiko mengalami perdarahan. Hal yang sama juga akan terjadi bila plasenta terlalu cepat keluar, karena bagian dalam rahim tertarik yang akhirnya terbalik, lalu ikut keluar.
Selama 2 jam setelah plasenta keluar, kondisi ibu akan terus dipantau. Pasalnya, beragam masalah pascapersalinan bisa muncul di tahapan ini, seperti robekan jalan lahir berdarah lagi atau kontraksi rahim berlangsung lemah tapi tidak ketahuan.
Narasumber:
Dr. Subiyanto, SpOG dari Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.