Maksud hati ingin meraih simpati warga konservatif Amerika Serikat (AS), pernyataan rasis Donald Trump tentang muslim justru membuat banyak warga tertarik mempelajari Islam.
Pernyataan rasis Donald Trump juga memicu perlawanan pemeluk Nasrani untuk membela umat Islam. Salah satunya, Profesor Larycia Hawkins.
Profesor di Wheaton College, Chicago itu mengenakan kerudung untuk menunjukkan rasa solidaritasnya terhadap umat Islam. Ia telah mengenakannya dalam beberapa hari terakhir sebagai ungkapan simpati kepada muslim dan simbol perlawanan terhadap Trump.
Larycia pun menyatakan, keputusannya berkerudung berangkat dari keyakinannya. Meskipun untuk itu, ia harus menerima resiko dicutikan untuk sementara waktu.
"Tindakan ini termotovasi dari keinginan saya untuk menjalani periode keimanan saya," kata Larycia.
Sebelumnya diberitakan, pernyataan Trump juga telah mendorong banyak warga AS belajar Islam dan kemudian sebagiannya menjadi mualaf.
Imam Masjid New York Shamsi Ali di depan ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan jamaah Masjid PUSDAI, Bandung, Ahad (13/12/2015) lalu menyampaikan, banyak warga AS yang berbalik antipati terhadap Trump. Mereka menilai kandidat Presiden dari Partai Republik itu rasis. Selain itu, banyak warga AS yang sebelumnya non muslim kini tertarik mempelajari Islam dan masuk Islam.