HAMANIS, ialah singkatan dari tiga nama Hafidz kembar yaitu, “Hannan, Mannan, dan Ihsan,”. Mereka adalah kembar 3 dari 8 bersaudara. Kesuksesan yang mereka raih kini, tidak lepas dari dukungan seorang ayah (Agus Jamaluddin Malik) dan Ibu (Mia).
Masing-masing dari mereka memiliki nama lengkap: Abdul Hannan Jamaluddin, Abdul Mannan Jamaluddin, dan Abdul Ihsan Jamaluddin. Mereka lahir di Batam, 11 Juni 1997. Kini 3 hafidz ini tinggal di Perumahan Griya Bekasi Permai, Blok H 4 nomor 12 Desa Telajung Kec.Cikarang Barat Kab. Bekasi.
Kehadiran mereka dalam dunia dakwah ini, seperti memberi warna baru terutama untuk kalangan anak muda. Selain keunikannya karena terlahir kembar, dan disokong dengan tampilannya yang nyentrik, mereka juga memiliki berbagai potensi masing-masing.
Salah satu potensi yang sama mereka miliki adalah, kemampuannya dalam membawakan lagu-lagu nasyid. Dengan potensi inilah, mereka membuat Group Nasyid bernama ”Hamanis”. Tentu, Ini memberikan nuansa baru bagi tampilan dakwah yang mereka sajikan. Sehingga tidak membuat kaum muda enggan untuk menghadiri acara Ta’lim dan menjadi seorang Da’i muda.
Sejak kecil, bahkan saat mereka masih di dalam kandungan, ayahanda Jamaluddin dan ibu Mia, tak hentinya selalu melantunkan ayat suci Al-Qur’an kepada semua anaknya.
“Hampir 24 jam tak hentinya kami perdengarkan Murotal di rumah kami”, ujar Jamaluddin kepada Islampos.
Setidaknya, saat HAMANIS mengenyam bangku sekolah di kelas 6 SD, kembar 3 ini telah menghafal Al-Qur’an sebanyak 2 juz. Dilanjutkan dengan menuntut ilmu di pesantren Tahfidz Al-Mu’minun, Solo, selama satu tahun. Hingga mereka mengulang kembali proses menghafalnya di Pesantren Darul Qur’an (DAQU), dan berhasil menghafal 30 Juz al-Qur’an dalam waktu 9 bulan.
Sehari-harinya, mereka melakukan kegiatan roadshow keliling kota untuk nasyid, Tabligh Akbar, seminar motivasi, Talkshow, dan sekarang mereka sedang mempersiapkan buku kedua, yang dibuat dalam bentuk novel.
Selain itu, mereka juga sedang merintis sebuah album Nasyid mereka yang pertama. Tak lupa kegiatan yang selalu dilakukan oleh setiap penghafal Al-Qur’an adalah Murojaah.
AYAHANDA Jamaluddin, sebagai pemimpin keluarga selalu mengajak seluruh keluarga, istri dan anaknya untuk membaca atau menghafal al-Qur’an di setiap ba’da Maghrib. Ia tak hentinya mengawasi setiap anaknya untuk terus menjaga hafalannya dengan kegiatan Murojaah.
Setidaknya Hafidz kembar 3 ini, selalu mengulang hafalannya sebanyak 2 juz per hari, baik di waktu petang atau ba’da Subuh.
Mereka mengaku, jika kesulitan yang mereka alami saat menghafal Al-Qur’an adalah warna dalam menghafal. Ini ditegaskan oleh ayah mereka.
“Kalau ada yang mengatakan menghafal itu mudah, ya… tidak juga. Itu hanya motivasi untuk diri kita. Karena, yang akan Allah lihat adalah proses ketimbang hasil. Hasil itu adalah buah dari proses,” tambah Jamaluddin.
Jika anak-anaknya sedang malas dalam menghafal, Jamaluddin selalu memerintahkan untuk berwudhu dan mendirikan Sholat Hajat.
Hampir seluruh keuarga Jamaludin, adalah seorang penghafal Al-Qur’an. Ia mengaku, sampai salah seorang anaknya wafat di usia 4 tahun, dan telah menghafal sebanyak 5 Juz Al-Qur’an.
Semua Ikhtiar yang dilakukan oleh Jamaluddin beserta Istri, kini mulai membuahkan hasil. Selain memiliki anak-anak penghafal Al-
Qur’an, kembar tiga ini telah menghasilkan beberapa karya, diantaranya: buku motivasi berjudul “LAKUKAN,” beberapa lagu Nasyid seperti, Dream Pray Action, NADAKU, Pernikahan Nyicil, dan Bidadari Bersayap Pelangi.
Qur’an, kembar tiga ini telah menghasilkan beberapa karya, diantaranya: buku motivasi berjudul “LAKUKAN,” beberapa lagu Nasyid seperti, Dream Pray Action, NADAKU, Pernikahan Nyicil, dan Bidadari Bersayap Pelangi.
Adapun beberapa situs di media sosial yang bisa dikunjungi seperti, di instagram @hannan @mannan @dai_ihsan, Twitter @Kembar3HMI, dan fanspage www.facebook.com/Kembar3HMI. [ta/islampos]