QATAR menjadi negara terbaru yang menarik duta besarnya dari Teheran, sebagai bentuk dukungan terhadap Arab Saudi dalam sengketa diplomatiknya dengan Iran.
Langkah ini menyusul Kuwait, Bahrain, Sudan, dan Djibouti yang sudah memutus maupun mengurangi hubungan diplomatiknya dengan Iran, terkait eksekusi teroris Syiah Nimr al-Nimr.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan penarikan Dubes mereka dari Teheran dilakukan pada Rabu kemarin.
”Kementerian memanggil (pulang) duta Qatar untuk Teheran terkait latar belakang dari serangan terhadap Kedutaan Kerajaan Arab Saudi di Teheran,” kata Direktur Urusan Asia Departemen Luar Negeri Qatar, Khalid Ibrahim Abdulrahman Al-Hamar, yang dikutip dari Al Arabiya, Kamis (7/1/2016).
Setelah eksekusi atas Nimr al-Nimr, sejumlah warga Iran menyerang dan membakar kantor kedutaan besar Arab Saudi di Teheran, yang ditanggapi Saudi dalam bentuk pemutusan hubungan diplomatik Iran.
Qatar di masa lalu memiliki hubungan yang buruk dengan Saudi namun membaik dalam beberapa tahun belakangan. Keduanya juga mendukung pejuang Suriah yang menentang Presiden Bashar al-Assad.
Sementara itu media Iran melaporkan semua 54 diplomatnya bersama keluarga mereka sudah kembali ke Iran, Rabu 6 Januari.
Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaffari, menyatakan bahwa negaranya siap menjadi penengah dalam ketegangan antara Iran dan Saudi.
Sedang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menegaskan eksekusi di Arab Saudi merupakan urusan dalam negeri.