Inilah Kisah Seorang Polwan yang Menyamar jadi Janda untuk Meringkus Dua Pencuri Motor di Demak


pencuri motor (tengah) yang ditahan di mapolsek Karangawen, Demak

Satreskrim Polsek Karangawen Kabupaten Demak meringkus dua pencuri spesialis kendaraan bermotor.
Kedua pelaku pencurian tersebut yakni Luqman Hakim (22), warga Dukuh Girikusumo RT 01 RW 03, Desa Banyumeneng, Kecamatan Maranggen, Demak dan Junihata (16), warga Dukuh Kemiri, Kecamatan Gubug, Grobogan. 
Belakangan diketahui, Luqman tercatat sebagai residivis kasus pencurian.
Kedua maling motor ini akhirnya bisa tertangkap setelah seorang anggota Polwan Polsek Karangawen mengajak berkenalan Luqman yang dikenal licin bersembunyi itu. Berdalih sms nyasar, Polwan yang telah mengantongi nomor handphone Luqman ini lantas mengaku sebagai janda genit.
Bapak satu anak itu pun hatinya akhirnya luluh lantak.
Luqman tergoda oleh rayuan manis sang janda. Mereka kemudian sepakat untuk kopi darat di sebuah warung Bakso di wilayah Karangawen.
"Nah dari situ, kami kemudian membekuk Luqman di warung bakso pada senin sore kemarin. Ternyata Luqman ini datang bersama Junihata. Kami sekaligus membekuknya. Mereka terjebak oleh sms anggota Polwan Polsek Karangawen, " ungkap Kapolsek Karangawen, AKP M Kholil kepada Tribun, Selasa (12/10/2015).
Menurut Kholil, kedua pelaku ini pada akhir November lalu telah melakukan pencurian satu unit sepeda motor jenis Honda Supra bernopol H 4503 JN di Dukuh Waruk, Desa Karangawen, Kecamatan Karangawen. Motor tersebut mereka curi di depan warung sekitar pukul 20.00 WIB. 
"Keduanya ini memang pencuri ulung sepeda motor. Luqman ini empat bulan lalu baru saja keluar dari penjara karena kasus pencurian motor di demak. Sedangkan Junihari yang masih dibawah umur ini sudah putus sekolah sejak SD, " terang Kholil.
"Luqman sendiri mengaku selama dua tahun ini sudah mencuri 14 unit kendaraan bermotor di Purwodadi Kabupaten Grobogan, Mranggen dan Karangawen, Kabupaten Demak. Sedangkan Junihari sudah mencuri tiga unit kendaraan bermotor. Kasus ini masih dalam proses penyidikan dan pengembangan polisi, " sambung Kholil.
Sementara Luqman hanya bisa tertunduk lesu menyesali perbuatannya. Dia sendiri mengaku kumat mencuri sepeda motor lantaran terbentur faktor ekonomi. Hasil dari mencuri, sebagaian ia gunakan untuk berfoya-foya. Sebut saja minum-minuman keras dan main wanita.
" Biaya hidup mahal. Apalagi saya pengangguran bingung mau cari penghasilan. Uang mencuri saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta bersenang-senang, " tutur Luqman. (tribunnews)