Terungkap, Kenapa Penjual Sate Ini Tak Lari Saat Teror Bom Sarinah


Jamal, penjual sate di jalan Sabang, Jakarta Pusat, yang tetap menjajakan usahanya meski ada aksi teror di kawasan Sarinah.

PERLAWANAN terhadap aksi terorisme digalang para netizen pascateror bom Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1). Tak hanya tagar (tanda pagar) atau hashtag #kamitidaktakut yang sempat menjadi trending topic dunia di Twitter, juga ada ‘orang biasa’ yang dijadikan simbol keberanian.
Orang itu bukan polisi, bukan tentara, dan bukan pula pesohor lainnya. Dia hanya penjual sate keliling.
‘Orang biasa’ tersebut adalah Jamal (65). Setiap harinya Jamal mengais rezeki dengan berkeliling menawarkan sate ayam dan sate kambing.
Pada foto yang diunggah di media sosial (medsos), pria itu tetap asyik membakar sate di dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta. Padahal di sekitar dia sedang terjadi kepanikan, kekhawatiran dan ketakutan massa terkena peluru nyasar atau ledakan bom.
Tidak takutkah Jamal? Dia mengaku semula tidak takut karena tidak mengira yang meledak adalah bom. Begitu tahu itu bom, bahkan terjadi pula baku tembak, rasa takut itu muncul. Tetapi dia memilih pasrah.
“Susah lari juga, apalagi membawa gerobak. Saya sudah tua, tidak bisa lari. Apalagi di sini banyak orang, jadi perginya juga susah. Ya sudah, pasrah saja. Nyerahin diri ke Atas,” kata Jamal.